silakan dilihat lihat

Sabtu, 26 Maret 2011

COURSES CHEERFUL


NAMA                                  : RISA ASTIANINGSIH
NO.REG                                : 1445096078
JENIS USAHA                     : KURSUS AKSESORIS HANDMADE
NAMA USAHA                  : CORSES CHEERFUL

Kursus aksesoris handmade yang ingin saya dirikan bernama COURSES CHEERFUL, dimana di kursus ini bertempat di rumah singgah bagi anak jalanan karena target marketing yang saja tuju ialah anak-anak jalanan itu sendiri. Saya miris ketika melihat anak jalanan bekerja menjadi pengamen di jalanan, di bis-bis kota, menjadi pengemis, dan kadang mereka lontang-lantung tak jelas di tengah jalan, padahal mereka masih sangat kecil dan belum sepantasnya mereka bekerja seperti itu.
Oleh karena itu, saya ingin sekali membuat kursus ini guna mengisi waktu mereka, disini mereka tidak dikenakan biaya sepeser pun untuk mengikuti kursus, karena saya akan menggunakan donatur untuk membiayai kegiatan-kegiatn yang dilakukan selama kursus.
Selama kursus, mereka akan diberikan pembelajaran mengenai aksesoris handmade, seperti kalung, bros, bando, gelang, dengan bahan dasar recycle dan proses handmade. Mengapa saya memilih membuka kursus ini?? Karena saya pikir, kursus ini sangatlah berpeluang bagi mereka yang mengikuti kursus. Di dalam kursus, mereka diajarkan membuat aksesoris dari bahan recycle, seperti koran, kabel, baju-baju yang sudah tidak terpakai sebagai bahan bakunya, dan saya pikir barang-barang tersebut sangat mudah didapatkan, selain itu proses handmade, mereka hanya menggunting, menjahit, serta melilit barang tersebut, jadi prosesnya sangat mudah pula, tanpa menggunakan proses mesin atau lainnya.
Waktu kursus dibuka dari pukul 17.00-20.00, saya memilih waktu tersebut sebagai waktu kursus karena pada waktu tersebut anak-anak jalanan beristirahat dari segala rutinitasnya dan apabila saat pagi-sore mereka mempunyai waktu luang dan ingin datang ke rumah singgah untuk membuat aksesoris, rumah singgah tetap dibuka meskipun tanpa tutor yang mengajar kursus.
Segmentasi dan kriteria yang ingin bergabung sebagai anggota COURSES CHEERFUL ini ialah sebagai berikut :
Segmentasi geografis, kita mengambil di daerah kota-kota besar yang terdapat banyak orang-orang yang bekerja sebagai pengamen dan pengemis. Segmentasi demografis, berapa pun usianya, apapun gendernya, apa pun pekerjaannya, apapun pekerjaannya, dan apapun religi maupun rasnya bisa kursus ini. segmentasi sikografis, tidak ada pengelompokkan sosial disini, dan behaviour, kursus ini memberikan asas manfaat khususnya setelah mengikuti kursus.
Jadi tidak ada kriteria khusus untuk orang-orang yang ingin bergabung disini, seperti harus mempunyai latar belakang pendidikan, ijazah, usia, gender, maupun yang lainnya, yang terpenting disini ialah orang-orang yang mempunyai keinginan dan minat yang kuat untuk ikut bergabung di kursus ini.
Lulusan dari COURSES CHEERFUL ialah menjadikan anak-anak dan orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar jalanan tersebut dapat membuka pekerjaan lain seperti membuka toko pernak-pernik dengan hasil karya sendiri dan saya pikir penghasilan yang didapat pun lebih besar daripada bekerja menjadi pengamen, pengemis, dll.

Senin, 21 Maret 2011

TUGAS DESKRIPSI DAN ALASAN BISNIS


JENIS USAHA      : Aksesoris Handmade
NAMA USAHA    : LOPISHOPI
WEB                     : http://lopishopi.kassa9.com/

DESKRIPSI
LOPISHOPI merupakan salah satu jenis usaha dibidang aksesoris yang diperuntukkan bagi anak-anak maupun remaja dengan bahan baku barang recycle, berupa koran. Kami memakai nama LOPISHOPI karena sasaran penjualan ialah anak-anak dan remaja yang notabene suka berbelanja dan membeli pernak-pernik yang digunakan untuk mempercantik dirinya.
Dengan menggunakan konsep handmade dan recycle, produk LOPISHOPI terbuat dari koran atau barang yang sudah tidak terpakai lagi. Mengapa memilih recycle?? Karena bahan bakunya mudah didapat, hemat biaya, ramah lingkungan, serta dapat barang yang sebenarnya adalah sampah, namun dengan LOPISHOPI barang yang tidak berguna, dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sesuatu yang dapat dipakai kembali. Lalu handmade, barang tersebut dibuat seunik dan sekreatif mungkin dengan buatan tangan manusia atau tidak terbuat dari mesin. Namun meskipun handmade, produk yang dijual tidaklah mahal dan sangat terjangkau dikantong pelajar maupun mahasiswa, sekitar Rp 5.000-Rp 20.000 dibandingkan dengan harga aksesoris di toko lain, seperti Strawberry, Naughty, Cindy, yang harganya berkisar lebih dari Rp 35.000 untuk satu piece kalung. Sangat mahal bukan?
Sampai saat ini, LOPISHOPI baru memproduksi aksesoris berupa kalung, bando, gelang, pin/bros, dan gantungan kunci. Salah satu produk LOPISHOPI ialah sebagai berikut :
 
Untuk produk selengkapnya dapat dilihat di situs http://lopishopi.kassa9.com/.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh LOPISHOPI masihlah sebatas mulut ke mulut dan online-shop dengan membuka situs web di atas, anda dapat melihat semua produk, info bahkan cara pemesanannya.
Konsumen dibebaskan dalam pemilihan warna (red, purple, black, yellow, green, blue, etc). Namun karena ini merupakan barang handmade, jadi memerlukan waktu pengerjaan minimal seminggu. Harga produk tidak termasuk ongkos kirim, ongkos kirim tergantung jarak jauh-dekatnya tempat pengiriman.
Demikian deskripsi mengenai bisnis yang saya jalankan, semoga bermanfaat. Terima kasih.

                                                                                                           

ALASAN
Alasan memilih jenis usaha Aksesoris Handmade, karena perempuan tidak pernah lepas dari yang namanya aksesoris. Jadi saya berfikir usaha ini sangatlah berpeluang jika kita selalu mengikuti perkembangan sesuai dengan trennya.
RISA ASTIANINGSIH (1445096078)
MP NONREG 2009
TUGAS DESKRIPSI DAN ALASAN BISNIS




Sabtu, 19 Maret 2011

menganalisis lingkungan pemasaran


MENGANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN
Dalam pemasaran atau biasa kita sebut marketing, sebagai produsen haruslah memikirkan hal yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pemasaran itu sendiri, yaitu lingkungan. Apa itu lingkungan? Lingkungan atau environment yang akan kita bahas saat ini bukanlah segala sesuatu yang berada disekitar kita, namun cakupannya dipersempit lagi dalam ruang lingkup pemasaran. Sehingga lingkungan dapat diartikan sebagai pelaku maupun kekuatan diluar pemasaran yang memengaruhi pada kemampuan mengelola pemasaran untuk mengembangkan dan menjaga transaksi dengan pelanggan agar dapat berlangsung secara lancar.
Dalam lingkungan pemasaran, terdapat lingkungan internal. Lingkungan internal merupakan segala hal yang dapat memengaruhi pemasaran dalam suatu organisasi, yang dimana kita akan berbicara mengenai manusia, kebijakan, kepemimpinan, sistem penghargaan, dan budaya.
Manusia, manusia disini ialah manusia yang memiliki kompetensi, sehingga ia mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan profesi dikarenakan ia memiliki background atau latar belakang pendidikan yang sesuai pula. Selain itu, adanya penempatan orang sesuai dengan keahlian, minat, dan pengetahuan, sesuai dengan prinsip : “The Right Man, In The Right Place”. Dalam penempatan seseorang, difikirkan pula karakteristik seseorang. Jadi, jika Atika adalah orang yang pendiam, ia tidak akan cocok sebagai guru. Selanjutnya agar orang tersebut lebih termotivasi dalam bekerja, dibutuhkan promosi agar keinginan dalam meningkatkan jabatan maupun taraf hidup akan tercapai.
Selanjutnya ialah kebijakan, kebijakan diartikan sebagai menggambarkan tentang visi dan misi yang akan dicapai, yang notabene merupakan menentukan tujuan apa yang ingin dicapai dan menentukan pula bagaimana apa yang akan dicapai untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan tadi. Selain itu, ditentukan pula aturan-aturan yang diperbolehkan dan yang tidak, agar pegawai tidak keluar dari koridor dalam bertingkah laku.
Kepemimpinan merupakan salah satu cakupan dalam lingkungan internal. Secara garis besar, kepemimpinan terbagi menjadi lima : sentralistik (otoriter), moderat (pemimpin bertanya kepada bawahan saat mengambil keputusan), lepas tangan (kekuasaan dilepas kepada bawahan, pemimpin hanya melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi), orientasi pada tugas (hanya melihat tugasnya saja), serta orientasi pada manusia (memberdayakan SDM agar bawahan merasa nyaman).
Lingkungan eksternal yang keempat ialah sistem penghargaan atau reward system, sistem penghargaan ada lima : materi biasanya berupa gaji maupun tunjangan, serta non material yang berupa pujian, meskipun sederhana, namun pegawai akan sangat senang apabila pekerjaan yang telah ia lakukan diberikan sesuatu penghargaan berupa pujian, dan biasanya pegawai akan lebih termotivasi dalam meningkatkan pekerjaannya.
Dan yang terakhir ialah budaya atau nilai-nilai yang digunakan dan tergambar pada identitas yang dimiliki. Sebagai contoh wanita yang berkerudung, kerudung tersebut telah memberikan identitas kepada masyarakat bahwa ia beragama islam.
Selain lingkungan internal, ada pula lingkungan eksternal yang merupakan segala hal yang memengaruhi pemasaran, namun bukan dari dalam organisasi.
Yang pertama ialah demografi, semua hal yang berkaitan dengan penduduk atau masyarakat. Seperti banyak atau sedikitnya orang, kepadatan penduduk dalam suatu daerah, usia manusia, gender atau jenis kelamin, ras, dan pekerjaan.
Lingkungan ekonomi, kita ambil contoh daya beli masyarakat saat membeli donat di Jakarta dan di daerah Puncak. Di jakarta kita membeli donat 1 piece nya sekitar 5000-7000, sangat mahal apabila dibandingkan dengan pembelian donat didaerah puncak yang harganya sekitar 500-1000 per piece.
Lingkungan alam juga sangat berpengaruh dalam pemasaran, lihat saja contohnya di Jepang yang baru saja mendapatkan bencana berupa tsunami dan radiasi. Makanan yang sudah terkena paparan radiasi dari nuklir, tidak akan laku dipasaran, karena telah mengandung efek yang sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.
Adanya kulkas dalam suatu kelas di Tarbani bisa dilakukan untuk meningkatkan pemasaran di masyarakat. Berarti teknologi pun juga sangat berpengaruh bagi pemasaran.
Lingkungan politik dan lingkungan budaya, keduanya apabila tidak jalankan sebagai mestinya, akan berdampak bagi pemasaran. Lingkungan politik yang terjadi sekarang ini, apabila tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, pasti akan menimbulkan kerusuhan dan ketidaknyamanan, begitu pula lingkungan budaya. Sebagai contoh, apabila di Papua akan dibuat gereja di lingkungan yang mayoritas beragama muslim, maka masyarakat akan sangat bergejolak.

Senin, 07 Maret 2011

konsep dasar jasa


Apa itu JASA???
Jasa merupakan suatu aktivitas serangkaian kegiatan dimana terjadi interaksi dengan manusia maupun mesin yang disediakan untuk memuaskan pelanggan. Jadi produsen akan melakukan berbagai cara untuk membuat para konsumen puas sehingga konsumen tidak akan pindah kelain hati dan akan tetap menggunakannya. Sebagai contoh, apabila orang ingin mengambil uang, orang akan munggunakan jasa seseorang berupa “Teller” di Bank tersebut, namun saat ini orang tidak harus melulu mengambil uang dengan memakai jasa “teller”, mesin juga dijadikan alat untuk pengambilan uang, atau yang biasa kita sebut “ATM”.
Selain meningkatkan kecanggihannya, produsen juga harus melakukan beberapa cara lain agar konsumen dapat terpuaskan keinginannya, antara lain : pertama, kemasan juga harus dipercantik, dengan mempercantik kemasannya, konsumen akan lebih tertarik untuk menggunakan atau memakai jasa tersebut. Kedua, produsen harus pintar memberi segmen. Ketiga, produsen dapat menambahkan fitur-fitur sesuai dengan kebutuhannya, misal kampus UNJ, untuk membuat kelas nyaman dan mahasiswa dapat memahami materi dengan baik, kelas dapat ditambahkan dengan AC dan LCD. Keempat, untuk lebih menarik konsumen, produsen dapat menggunakan seseorang untuk mewakili produk sebagai “Brand Ambassador”, contohnya Tantowi Yahya yang dinobatkan untuk menjadi Duta Baca Indonesia, dan masih banyak cara-cara lain guna memuaskan pelanggan.
            Karakteristik jasa antara lain : serangkaian aktivitas atau kegiatan dengan menggunakan manusia maupun mesin guna memuaskan pelanggan. Abstrak, jasa tersebut dapat dirasakan apabila konsumen telah menggunakannya. Jasa juga tidak bisa disimpan, serta konsumen harus membeli terebih dahulu, setelah itu produsen akan memproduksinya.
            Adapun faktor-faktor kunci bisnis jasa, antara lain : Renewing, yaitu cara produsen untuk memperbaharui jasa yang akan ditawarkan. Produsen dapat menanyakan kebutuhan dengan melakukan survey untuk mendapatkan data-data dari pelanggan, setelah data didapatkan, data diklasifikasikan dengan bantuan sistem komputer. Sebagai contoh, dahulu hanya ada tabungan bisa yang notabene hanya untuk menabung saja, namun saat ini tabungan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tabungan haji, tabungan kurban, serta deposito. Localizing service point, produsen dapat melokalisasi titik-titik melayani. Sebagai contoh Mc donal, produsen akan melayani konsumen dengan cara delivery order sebagai upaya untuk melayani pelanggan dengan cara mengantarkan pesanan ke rumah. Leverage contract, dimana antara konsumen dengan produsen melakukan interaksi dan diakhhiri dengan adanya kesepakatan. Misal, saat awal perkuliahan, mahasiswa akan diberikan silabus, agar mahasiswa dapat mengetahui materi-materi serta akan mengetahui apa yang akan didapat dengan mengikuti mata kuliah tersebut. Power of information, produsen akan menawarkan jasa dengan bantuan kekuatan informasi, namun informasi tersebut kadang-kadang akan menjadi suatu peluang maupun ancaman, diperlukan kekuatan mental saat menggunakan kunci bisnis ini. Yang terakhir ialah Strategic value, nilai-nilai strategic yang dapat dilakukan produsen guna membuat konsumen mengatakan “YA” atau setuju.