silakan dilihat lihat

Jumat, 10 Juni 2011

MENGANALISIS SEGMENTASI DAN TARGETING PASAR JASA PENDIDIKAN


MENGANALISIS SEGMENTASI DAN TARGETING PASAR JASA PENDIDIKAN
Perkuliahan mata kuliah Manajemen Pemasaran dan Jasa dilakukan pada hari Rabu, 23 Maret 2011 dengan dosen Pak Amril Muhammad. Pada pertemuan ke empat tersebut, beliau menjelaskan mengenai Analisis dalam Segmentasi dan Targeting Pasar.
Seperti yang telah kita ketahui dalam minggu-minggu sebelumnya, pasar merupakan tempat bertemunya penyedia produk maupun jasa dengan pembeli potensial. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, kini adapula pemasaran produk maupun jasa dengan teknologi berupa internet.
Selanjutnya ialah mass marketing. Mass marketing ialah pemasaran produk dengan banyaknya pembeli dan penjual, sehingga produksi yang dikeluarkannya pun sangatlah banyak, dapat dibeli dimana saja, dan harga yang ditawarkan pun relatif murah. Fenomena seperti ini dapat dilihat saat kita mengunjungi kios penjualan minuman Sosro di PRJ.
Dalam pemasaran produk, kita haruslah pintar-pintar dalam memberikan variasi-variasi atau yang biasa kita sebut Product Variatif Marketing, dengan cara menambahkan fitur (tampilan tambahan dari produk), style, ukuran (S, M, L, XL, all size), kualitas, maupun tambahan variasi-variasi lain.
Jika berbicara mengenai marketing, kita harus mengetahui siapa target marketingnya, dan pengelompokkan calon pembeli dengan membuat perbedaan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, dan perilakunya, atau yang bisa disebut dengan Segmentasi.
“Dalam segmentasi pasar, perlu mengidentifikasika dasar segmentasi, geografis, demografis, sikografis, dan behaviour, yang nanti akan dijelaskan lebih lanjut”, tambah Pak Amril, “dan perlu juga kita mengembangkan profil segmen guna mendaptkan keterangan-keterangan dari si target”.
Yang pertama ialah geografis, geografis ialah membagi pasar dengan perbedaan-perbedaan geografis seperti bangsa, negara, aturan, region (wilayah), dan citiez. Sebagai salah satu contohnya ialah pemasaran produk baju ke negara Eropa haruslah jeli dan mengikuti musim yang sedang berlangsung, jangan sampai kita mendistribusikan jaket tebal, padahal di Eropa sedang musim panas.
Lalu yang kedua ialah demografis, pengelompokkan sesuai dengan usia, gender, family size, income, pekerjaan, pendidikan, dan religion. Kita ambil contoh usia, disini pengelompokkan sekolah sesuai usia, pada usia 6-11 tahun anak-anak duduk di bangku Sekolah Dasar, usia 12-14 tahun anak-anak duduk di bangku SMP, dan pada usia 15-17 tahun anak-anak duduk di bangku SMA.
Dan yang ketiga ialah sikografis, pada pengelompokkan sikografis, masyarakat dikelompokkan sesuai dengan sosialnya, lifestyle, serta personality. Misal dalam lifestyle ialah manajer akan memakai baju dengan dasinya, sedangkan karyawan biasa hanya memakai kemeja dengan celana.
Yang terakhir ialah behaviour (perilaku) atau melihat perilaku masyarakat dalam kesehariannya, seperti sifatnya akan membeli terus (regular), manfaat, status penggunaan, programmed business, dan relationship. Kita ambil contoh dalam relationship, ibu-ibu pengajian akan membuat baju yang akan digunakan dalam lomba, sebenarnya ada beberapa orang yang tidak suka dengan warna dan model baju tersebut, namun karena adanya hubungan relationship dari masing-masing orang, maka mereka terima dan menggunakan baju tersebut.
Demikian reportase yang telah saya buat, semoga bermanfaat.
Risa Astianingsih, 1445096078

menganalisis kualitas


KUALITAS
UNJ, Jakarta. Pada hari Rabu, 25 Mei 2011 telah dilakukan kegiatan pembelajaran di ruang 307 dengan narasumber Pak Amril selaku dosen mata kulia Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan. Ada yang berbeda pada pertemuan kali itu karena beberapa mahasiswa di antara kami diberikan kesempatan untuk mempresentasikan usaha yang dilakoninya selama ini. Seperti Tuti Alfiani dan Khusnul Dewi yang mempresentasikan mengenai Oriflame, Nova Zaline dan Pratiwi Endah terkait Sophie Paris, dan Evi Retno Wardani yang mempresentasikan tentang Mc Donal sebagai bisnis Franchaise.
Setelah mereka mempresentasikan usahanya, dosen kami memulai perkuliahan dengan membahas mengenai KUALITAS. Kualitas produk maupun jasa dapat dikatakan baik apabila (1) satu-satunya atau jumlah yang diproduksi hanya sedikit, atau bisa juga tiada saingannya karena yang memproduksi hanyalah perusahaan itu saja, lalu yang (2) mengacu pada standar atau berubah-ubah tergantung pada situasi dan perkembangan zaman. Perusahaan baju agar tidak dikatakan ketinggalan zaman haruslah mengikuti mode yang sedang berlangsung di saat itu, jangan hanya monoton di mode yang itu-itu saja. Dan yang (3) costumer satisfaction. Ini merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kualitas suatu barang. Karena produk dapat dikatakan mempunyai kualitas apabila orang tersebut puas setelah menggunakannya.
Costumer satisfaction berhubungan dengan costumer behaviour atau perilaku pelanggan. Sebagai contoh pelanggan biasanya akan membeli barang yang baru. Oleh karena itu produsen haruslah melakukan penyesuaian terhadap perilau pelanggan tersebut dengan memperbaharui produk yang dipasarkannya, atau biasa disebut dengan marketing intelegent.
                        Kurikulum       Sarana     SDM          Harga








 


            Daya tahan   Promosi     Lokasi    Kemasan

menganalisis kebijakan harga


PRICING
UNJ, Jakarta. Pada hari Rabu, 11 Mei 2011 telah dilakukan kegiatan pembelajaran di ruang 307 dengan narasumber Pak Amril selaku dosen mata kulia Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan. Pertemuan kali itu membahas tentang Pricing, faktor apa saja yang berpengaruh dalam penetapan harga, pendekatan-pendekatan saat menetapkan harga, dll.
Apa itu harga? Harga merupakan sejumlah nilai yang digunakan untuk memperoleh manfaat dari kepemilikan atau pengguna jasa. Adapula definisi lainnya, yaitu sejumlah uang yang ditukarkan untuk mendapatkan sebuah produk. Suatu produk sebelum dijual harus ditetapkan harganya terlebih dahulu, agar konsumen dapat mengetahui berapa harga dari sebuah produk yang akan dijual.
Rumus yang dapat digunakan dalam menetapkan sebuah harga ialah sebagai berikut :
COST = Harga pokok
    BB + TKL + OH + Laba
Ket :    BB      = bahan baku
            TKL     = tenaga kerja langsung
            OH      = overhead
1000 unit                                                                                           10.000.000
Bahan baku                                                                                        2.000.000
Tenaga kerja langsung                                                                       500.000  +
Overhead                                                                                          12.500.000
Laba 20%                                                                                            2.500.000  +
                                                                                                            15.000.000
Harga 15.000.000 / 1000 unit = 15.000

Faktor-faktor dalam menetapkan harga
INTERNAL FACTOR
PRICING DECISION
EXTERNAL FAKTOR
 

                                                                                                                                          

INTERNAL FACTOR
Merupakan faktor-faktor yang memengaruhi penetapan harga di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Yang memengaruhinya antara lain :
·      Marketing mix strategy
Melihat pemilihan dari tempat dan promosi. Harga sebuah produk yang ditetapkan di mall atau outlet akan jauh berbeda dan lebih mahal ketimbang produk yang dipasarkan di pasar. Karena di mall produsen melihat bahwa yang membeli adalah dari kalangan menengah atas dan kalangan atas.
·      Marketing objectiv
Melihat dari tujuan dari pemasaran produk atau jasa. Sebagai contoh kampus UNJ, UNJ merupakan kampus negeri yang bersifat memberikan pelayanan bagi masyarakat dan tidak mementingkan materi semata. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan kampus lain, UNJ biaya kuliahnya lebih terjangkau.
·      Organizational consideration
Menentukan harga dengan melihat pertimbangan-pertimbangan dalam suatu organisasi.
ü Sumber Daya Manusia (orang)
ü Produk (kemasan outlet)
ü Coverage ( kemasan dan outlet)
EXTERNAL FACTOR
Merupakan faktor-faktor yang memengaruhi dalam penetapan harga yang berasal dari luar organisasi atau lingkungan sekitar. Berikut ini adalah yang memengaruhinya :
·      Market
Pasar ada yang sifatnya ;
ü Pure competition, produsen menetapkan sendiri. Contoh pasar
ü Monopoli, contoh PLN, karena PLN merupakan perusahan satu-satunya yang bergerak dibidang listrik bagi masyarakat, oleh karena itu harganya pun hanya ditetapkan oleh PLN, baik penaikkan maupun kebijakan barunya
ü Oligarki, sekelompok perusahaan yang bergerak dibidang yang sama saling bergabung untuk bekerja sama dan menetapkan harga
·      Demand
Kekuatan permintaan juga dapat menentukan harganya.
Permintaan naik, penawaran tetap, harga naik
Permintaan turun, penawaran tetap, harga turun
·      Competition
Persaingan dalam menawarkan sebuah produk dengan memberikan kualitas yang baik atau harga murah kepada pelanggan. Contoh KFC dan AW
·      Other
ü Politik : contoh kerusuhan PILKADA
ü Sosial : contoh kerusuhan SARA
ü Hukum : contoh makanan yang telah berstempel halal, harganya akan menjadi mahal
ü Ekonomi : contoh fakultas ekonomi dengan fakultas ilmu pendidikan biaya masuknya lebih mahal
ü Geografi : contoh harga produk yang dipasarkan di daerah pegunungan biayanya lebih mahal karena kesulitan untuk menjangkau daerah pedalaman

Tiga pendekatan dalam menetapkan harga
1.  Cost-based pricing
Semakin banyak produksi, maka harga barangnya pun akan semakin murah
2.  Value-based pricing
Jika kelompok konsumen adalah masyarakat dari kalangan atas / kaya, maka harganya akan mahal
3.  Competition-based pricing
Competitor dijadikan sebagai dasar dalam menentukan harga
Price Adjustment Strategy
·         Discount + Allowance, strategi ini dengan cara memberikan tuker tambah kepada suatu produk, barang lama akan ditukarkan dengan barang yang baru jika membayar sejumlah harga
·         Segmented pricing
·         Psychological pricing
Harga 5.020 dengan 5.000 sebenarnya harganya tidaklah jauh beda, namun orang akan lebih memilih produk dengan harga 5.000 karena mereka pikir harga tersebut lebih murah
·         Promotional price
Memberikan promosi karena baru membuka usaha atau berjualan
·         Geografic price
Harga berbeda karena lokasi berbeda
·         International price