MENGANALISIS SEGMENTASI DAN TARGETING PASAR JASA PENDIDIKAN
Perkuliahan mata kuliah Manajemen Pemasaran dan Jasa dilakukan pada hari Rabu, 23 Maret 2011 dengan dosen Pak Amril Muhammad. Pada pertemuan ke empat tersebut, beliau menjelaskan mengenai Analisis dalam Segmentasi dan Targeting Pasar.
Seperti yang telah kita ketahui dalam minggu-minggu sebelumnya, pasar merupakan tempat bertemunya penyedia produk maupun jasa dengan pembeli potensial. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, kini adapula pemasaran produk maupun jasa dengan teknologi berupa internet.
Selanjutnya ialah mass marketing. Mass marketing ialah pemasaran produk dengan banyaknya pembeli dan penjual, sehingga produksi yang dikeluarkannya pun sangatlah banyak, dapat dibeli dimana saja, dan harga yang ditawarkan pun relatif murah. Fenomena seperti ini dapat dilihat saat kita mengunjungi kios penjualan minuman Sosro di PRJ.
Dalam pemasaran produk, kita haruslah pintar-pintar dalam memberikan variasi-variasi atau yang biasa kita sebut Product Variatif Marketing, dengan cara menambahkan fitur (tampilan tambahan dari produk), style, ukuran (S, M, L, XL, all size), kualitas, maupun tambahan variasi-variasi lain.
Jika berbicara mengenai marketing, kita harus mengetahui siapa target marketingnya, dan pengelompokkan calon pembeli dengan membuat perbedaan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, dan perilakunya, atau yang bisa disebut dengan Segmentasi.
“Dalam segmentasi pasar, perlu mengidentifikasika dasar segmentasi, geografis, demografis, sikografis, dan behaviour, yang nanti akan dijelaskan lebih lanjut”, tambah Pak Amril, “dan perlu juga kita mengembangkan profil segmen guna mendaptkan keterangan-keterangan dari si target”.
Yang pertama ialah geografis, geografis ialah membagi pasar dengan perbedaan-perbedaan geografis seperti bangsa, negara, aturan, region (wilayah), dan citiez. Sebagai salah satu contohnya ialah pemasaran produk baju ke negara Eropa haruslah jeli dan mengikuti musim yang sedang berlangsung, jangan sampai kita mendistribusikan jaket tebal, padahal di Eropa sedang musim panas.
Lalu yang kedua ialah demografis, pengelompokkan sesuai dengan usia, gender, family size, income, pekerjaan, pendidikan, dan religion. Kita ambil contoh usia, disini pengelompokkan sekolah sesuai usia, pada usia 6-11 tahun anak-anak duduk di bangku Sekolah Dasar, usia 12-14 tahun anak-anak duduk di bangku SMP, dan pada usia 15-17 tahun anak-anak duduk di bangku SMA.
Dan yang ketiga ialah sikografis, pada pengelompokkan sikografis, masyarakat dikelompokkan sesuai dengan sosialnya, lifestyle, serta personality. Misal dalam lifestyle ialah manajer akan memakai baju dengan dasinya, sedangkan karyawan biasa hanya memakai kemeja dengan celana.
Yang terakhir ialah behaviour (perilaku) atau melihat perilaku masyarakat dalam kesehariannya, seperti sifatnya akan membeli terus (regular), manfaat, status penggunaan, programmed business, dan relationship. Kita ambil contoh dalam relationship, ibu-ibu pengajian akan membuat baju yang akan digunakan dalam lomba, sebenarnya ada beberapa orang yang tidak suka dengan warna dan model baju tersebut, namun karena adanya hubungan relationship dari masing-masing orang, maka mereka terima dan menggunakan baju tersebut.
Demikian reportase yang telah saya buat, semoga bermanfaat.
Risa Astianingsih, 1445096078


